6

Bigmatch Persib Bandung vs Arema Indonesia

Setelah mengalahkan tuan rumah Persema 3-1 di Stadion Gajayana, Selasa 9 Maret 2010, Arema Indonesia hari ini berangkat ke Bandung untuk menyongsong bigmatch melawan tuan rumah Persib Bandung.

Sayang Arema Indonesia kehilangan satu pilar lini tengahnya saat dijamu tuan rumah Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Minggu (14/3) nanti. Hal ini menyusul absennya gelandang lincah, Ahmad Bustomi karena terakumulasi kartu kuning.Selama ini, Bustomi diketahui sebagai sosok sentral lini tengah Singo Edan. Dia menjadi seorang play maker dengan begitu jeli dan sigap sebagai otak permainan tim, sekaligus sebagai partner Esteban Gullien dan Chmelo Roman. Tidak salah, jika Arema lantas merasa kehilangan Bustomi ketika timnya menghadapi Persib yang punya lini tengah komplit digawangi Eka Ramdani dan Hariono. 
Sementara itu, bagi Bustomi sendiri, absen pada laga akbar melawan salah satu tim papan atas klasemen lainnya tersebut, tentunya sangat disayangkannya. Pasalnya, dia pasti gagal merasakan atmosfir persaingan sengit seiring kedua tim saling bertekad memenangi laga. Hanya saja, mantan pemain Persema ini justru hanya bertindak sebagai penonton pada laga nanti.

Sementara itu Persib Bandung berhasil naik ke posisi 4 besar setelah berhasil mengalahkan Bontang FC (BFC) 2-1, dalam pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 yang dilangsungkan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kamis 11 Maret 2010.Semangat kemenangan atas Bontang akan semakin memberatkan misi Arema Indonesia memetik angka di Jalak Harupat.

Klik sini untuk melihat data perbandingan Arema Indonesia & Persib Bandung

Oiya, tanggal 14 Maret 2010 besok bertepatan dengan hari ulang tahun Persib loh...

Warna Biru adalah ciri khas Persib dan seluruh Viking & Bobotoh
Warna Biru juga warna Arema Indonesia dan Aremania.

Untuk Persib Bandung, kami Aremania mengucapkan :

Selamat Ulang Tahun ke 77, 
Salam Damai Satu Biru untuk Seluruh Supporter Viking dan Bobotoh. 

Wilujeung Milangkala Anu Ka 77
14 Maret 1933 – 14 Maret 2010

True Blue Brotherhood: Arema Persib

Selamat bertanding tanggal 14 Maret 2010. 
Junjung tinggi sportifitas dan kerukunan sesama supporter BIRU.

SATU BIRU DIANTARA HIJAU DAN ORANGE

disarikan dari berbagai sumber

0

Logo Tetangga, ternyata Pejuang asli Arek Malang!

''Saya Tidak Mau Menyerah, Bunuh Saya.!''


judul asli:
Patung Kadet Soewoko Inspirasi Logo Bonekmania dan LA Mania

Salah satu pahlawan kemerdekaan yang cukup dikenal di Lamongan yakni Kadet Soewoko. Dia dikenal dengan kisah perjuangannya yang sangat heroik ketika menghadapi agresi Belanda ke-II pada 1949.

Soewoko sebenarnya bukan asli Lamongan, tetapi kelahiran Desa Lumbangsari Kecamatan Krebet Malang pada 1928. Setelah lulus sekolah kadet di Malang, dia kemudian ditugaskan menjadi komandan regu I seksi I kompi I pasukan tamtama Kdm (Kodim) Lamongan.

Dia meninggal pada 9 Maret 1949 dalam suatu pertempuran yang sengit melawan tentara Belanda di wilayah Desa Gumantuk Kecamatan Sekaran. Berarti dia meninggal pada usia yang baru 21 tahun dan belum menikah.

Berdasarkan catatan sejarah Kodim 0812 Lamongan, kisah nyata yang heroik perjuangan Kadet Soewoko tersebut terjadi pada hari Minggu, 9 Maret 1949 menjelang siang. Ketika sedang beristirahat di sebuah langgar di Desa/Kecamatan Laren, regu Kadet Soewoko mendapat laporan penduduk kalau ada truk tentara Belanda yang terperosok di parit wilayah Desa Parengan (dulu masuk Kecamatan Sekaran, sekarang masuk Kecamatan Maduran). Truk tersebut mengangkut 12 serdadu Belanda.

Saat itu anggota regu Soewoko berjumlah delapan orang, namun hanya memiliki 7 senjata api peninggalan Jepang. Mereka kemudian sepakat akan menyerang tentara Belanda tersebut. Satu anggotanya bernama Soemarto ditinggal karena jumlah senjata hanya tujuh.

Regu Soewoko kemudian naik perahu dan menyusuri tangkis Bengawan Solo sebelah utara menuju lokasi serdadu Belanda yang kemudian diketahui dari pasukan gajah merah. Para Belanda tersebut melepas bajunya dan hanya memakai halsduk (kacu leher) warna merah.

Regu Soewoko kemudian merayap melewati kebun bengkowang mendekati lokasi Belanda yang berada di tempat terbuka di tengah sawah tersebut. Mereka sepakat akan menyerang dengan tembakan salvo kalau sudah sampai jarak tembak yang tepat.

Begitu mendekati sasaran tembak, tiba-tiba datang truk power wagon berisi penuh serdadu Belanda untuk membantu truk yang terperosok parit itu. Sehingga kekuatan Belanda menjadi berlipat sekitar 37 orang.

Meski kekuatan lawan berlipat, ternyata regu Soewoko tidak nyiut nyalinya. Mereka tetap melakukan serangan gencar. Beberapa serdadu Belanda langsung terjungkal ditembak regu Soewoko.

Serdadu Belanda panik dan melakukan perlawanan memakai senjata yang lebih lengkap dan modern. Regu Soewoko menjadi terdesak. Mereka kemudian berencana mundur. Tetapi upaya tersebut tidak bisa dilakukan, karena diam-diam sebagian serdadu Belanda melakukan taktik penghadangan dengan bergerak memutar ke belakang regu Soewoko. Merasa terkepung, Soewoko memutuskan menerobos kepungan musuh meuju Desa Gumantuk Kecamatan Sekaran.

Dua orang anggota regu berhasil menerobos kepungan musuh, satu orang pura-pura mati dan nahas bagi Soewoko yang tertembak kedua bahunya dan tergeletak tidak mampu melakukan perlawanan.

Beberapa serdadu Belanda kemudian mendekati dan menanyakan namanya dengan bentakan. Soewoko pada saat itu mengaku bernama Soewignyo. Dia kemudian diajak ikut ke pos Belanda di Sukodadi tetapi tidak mau. Dia bahkan berkata ''Saya tidak mau menyerah, bunuh saya..!. Serdadu Belanda marah, kemudian menusuk dada kiri Soewoko dan ditembak pipinya sehingga langsung gugur. Dia bersama tiga anggota regunya yang lain yang gugur dalam pertempuran itu langsung dimakamkan oleh warga setempat di desa itu tanpa dimandikan karena dinilai mati syahid. Adegan heroik itu disaksikan anggota regunya yang pura-pura meninggal. Jenazah Kadet Soewoko bersama tiga temannya tersebut kemudian dipindah ke taman makam pahlawan Kusuma Bangsa Lamongan.

Kisah heroik Kadet Soewoko tersebut kemudian diabadikan dengan dibangunnya patung Kadet Soewoko pada 1975 dan kata-katanya terakhir juga dipahatkan di patung tersebut. Patung itu terletak di pintu masuk Kota Lamongan sebelah timur. Salah satu jalan protokol di Kota Lamongan juga diberi nama Jalan Soewoko. ''Empat anggota regu Kadet Soewoko yang yang masih hidup, kemudian bertugas ke luar Lamongan, ada yang di Bandung, Jakarta, dan Malang,'' kata Pasi Teritorial Kodim 0812 Lamongan, Kapten Arh GN Putu Ardana.

Wajah Kadet Soewoko ternyata kemudian juga menjadi inspirasi logo group suporter Bonekmania Persebaya Surabaya dan LA Mania Persela Lamongan. Kalau Bonekmania memakai ikat kepala, sedangkan untuk LA Mania memakai blangkon. ''Logo Bonekmania dan LA Mania tersebut dibuat oleh warga Lamongan bernama Ridwan, warga keset dekat patung Kadet Soewoko. Gambarnya sebagai pemenang dalam lomba pembuatan logo bonekmania yang digelar Jawa Pos sekitar 1986, begitu pula dengan LA Mania. Dia membuat gambar logo tersebut memakai inspirasi wajah patung Kadet Soewoko tersebut,'' ungkap ketua LA Mania, Ainy Hidayat.

Dayat menambahkan, dulu setiap tahun digelar napak tilas Jadet Soewoko setiap menjelang 17 Agustus, tetapi sayang, sejak 1992 kegiatan tersebut tidak pernah digelar lagi.

 sumber; http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=108649
foto diambil dari: http://lamongan-kota.blogspot.com/2009/04/sejarah-singkat-pejuang-kadet-soewoko.html

0

Ramalan Joyoboyo

 Iseng2 ngutak ngatik Ramalan Joyoboyo
semoga benar menjadi kenyataan bagi Arema Indonesia. :-)

ramalan Joyoboyo (1135 – 1157), bait 173

nglurug tanpa bala; yen menang tan ngasorake liyan; para kawula padha suka-suka; marga adiling pangeran wus teka; ratune nyembah kawula; angagem trisula wedha; para pandhita hiya padha muja; hiya iku momongane kaki Sabdopalon; sing wis adu wirang nanging kondhang; genaha kacetha kanthi njingglang; nora ana wong ngresula kurang; hiya iku tandane kalabendu wis minger; centi wektu jejering kalamukti; andayani indering jagad raya; padha asung bhekti.

terjemahan dalam bahasa indonesia==>>

(menyerang tanpa pasukan; bila menang tak menghina yang lain; rakyat bersuka ria; karena keadilan Yang Kuasa telah tiba; raja menyembah rakyat; bersenjatakan trisula wedha; para pendeta juga pada memuja; itulah asuhannya Sabdopalon; yang sudah menanggung malu tetapi termasyhur; segalanya tampak terang benderang; tak ada yang mengeluh kekurangan; itulah tanda zaman kalabendu telah usai; berganti zaman penuh kemuliaan; memperkokoh tatanan jagad raya; semuanya menaruh rasa hormat yang tinggi)

kalau dikait2kan dengan Arema Indonesia & Aremania==>>

-menyerang tanpa pasukan; serangan dari teriakan supporter Aremania.
-bila menang tak menghina yang lain; sepertinya Aremania perlahan-lahan sudah masuk area ini.
-rakyat bersuka ria; Aremania bersukacita.
-karena keadilan Yang Kuasa telah tiba; PSSI memble aje.
-raja menyembah rakyat; victory lap pelatih & punggawa Arema Indonesia.
-bersenjatakan trisula wedha; Along, Fachrudin, Ridhuan.
-para pendeta juga pada memuja; wong meneng yo seneng nang Arema.
-itulah asuhannya Sabdopalon; mosok meneer Trebor ker? whahahaha....
-yang sudah menanggung malu tetapi termasyhur; Arema pernah kena sanksi, tapi kini termasyhur.
-segalanya tampak terang benderang; menang banyak, kalah dikit.
-tak ada yang mengeluh kekurangan; Aremania beli tiket, pake duit.
-itulah tanda zaman kalabendu telah usai; masa hukuman udah habis.
-berganti zaman penuh kemuliaan; zaman Aremania anti rasis no anarkis.
-memperkokoh tatanan jagad raya; mengharumkan nama Indonesia
-semuanya menaruh rasa hormat yang tinggi; Semoga benar tahun ini Arema Indonesia jadi JUARA.


Salam Satu Jiwa!

picture token from: http://kingsrowe.com/officialblog/wp-content/uploads/2009/08/question-mark-button-thumb3049741.jpg